Langsung ke konten utama

Postingan

Sabar, sebentar lagi...

Postingan terbaru

Mencari yang Seperti Kakung

Terimakasih untuk @kadoakuh untuk ilustrasi yang 'sangat Kakung' Setiap orang pasti memiliki seseorang yang amat dicintai hingga menjadikannya sebagai panutan, termasuk dalam mencari pasangan masa depan. Biasanya untuk anak perempuan, mereka yang menyayangi ayahnya akan mencari sosok pendamping yang seperti ayah. Berbeda dengan aku, aku ingin pendamping yang seperti Kakung. Ah, sialan. Setelah sekian lama hiatus menulis di blog dan memutuskan untuk kembali menulis untuk memperingati ulangtahun Kakung, kiriman pertama setelah lama puasa ini justru yang paling berat dan menguras air mata. Merindukan sosok yang sudah 6 tahun ini tidak bisa dijumpai, rasanya menyakitkan. Rasanya seperti baru kemarin aku pulang study tour dari Bali dan Kakung datang jemput dan ajak makan soto karena cucu perempuannya ini mengeluh lapar setelah perjalanan panjang. Aku juga masih sering tertawa sendiri saat ingat semasa SD dulu, aku dan Kakung dulu sering dansa berdua saat nonton acara

Perkara Klenik Untuk Mencari Jodoh. Astaga, Kamu Masih Percaya Yang Begituan?

https://thoughtcatalog.com/holly-riordan/2017/06/26-night-shift-workers-share-their-spookiest-paranormal-stories/ Beberapa waktu lalu, Mama bercerita tentang anak temannya yang barusaja dimandikan oleh simbah-simbah dengan air bunga. Ehehe… bukan karena keringatnya bau kecut tak tertahankan lantas perlu mandi pakai bunga, namun, memang sengaja dimandikan dengan bunga tujuh rupa supaya jodohnya mendekat. HAHAHAHAHAHAHAHA…  https://tenor.com/search/hysterical-gifs Lucu bukan? Di era serba digital, dimana hampir semua orang memiliki smartphone untuk menunjang kehidupannya, masih ada lho ternyata yang percaya perdukunan semacam itu. Dan yang lebih miris adalah, percaya dukun sampai melakukan ritual-ritual semacam itu hanya demi JODOH? Are you kidding me ? Maksud aku gini, jodoh itu datangnya pasti, sama halnya seperti rezeki dan maut. Sudah diatur oleh Tuhan bahkan semenjak kita masih dalam kandungan Ibu. Siapa dia, kapan dan dimana akan dipertemukan, bagaimana

Yeay! Belanja Gratis Pakai Voucher Carrefour

http://www.organicauthority.com/danone-mars-nestle-and-unilever-just-started-a-sustainable-food-lobby-group/ Cewek, apa keahliannya selain dandan? Belanja. Setomboy-tomboynya seorang cewe, pasti senenglah kalau disuruh belanja – apalagi belanja yang gratisan. Iya, gratis! Bisa beli apa yang dikepengenin, nggak bayar sama sekali pula. Emang bisa? Bisa banget. Jadi, pada pertengahan bulan Agustus sampai pertengahan bulan September kemarin, Hipwee.com mengadakan lomba menulis yang bertajuk #MerdekaTapi. Dalam lomba tersebut, kita diminta menulis artikel hubungan yang menggambarkan kebebasan yang masih ada ‘tapi’ didalamnya.  Lantas, aku ikutlah di lomba tersebut  dyarayu on Hipwee Sebetulnya nggak kepengen-kepengen amat menang, aku nulis karena memang masih kebawa suka nulis artikel hubungan pas nge-freelance dulu, kangen nah~ Eh, sewaktu pengumuman pemenang, Alhamdulillah dapat juara dua nich. Kemudian dikontak oleh pihak hipwee community untuk proses pengir

Muak dengan Pertanyaan ‘Kamu Kapan…?’

pict from : http://www.logancole.com/blog/   Pernah nggak kamu mendapat pertanyaan dari orang disekitarmu, ‘kamu kapan wisuda?’ mungkin juga ‘kamu kapan pacarannya? Jomblo terus…’ Atau justru, kamu yang sering bertanya pada teman atau saudaramu dengan pertanyaan ‘kamu kapan blablabla?’ Jikalau iya, berhentilah dari sekarang. Kamu pikir pertanyaan seperti itu sama sederhannya dengan ‘kamu udah makan belum?’ tapi kenyataannya, berbeda dan tidak sesederhana itu. Kamu mungkin nggak tahu banyak tentang temanmu, tentang segala pencapaian yang sudah dia usahakan walau dia belum wisuda, kesulitan apa yang teman kamu hadapi hingga pada akhirnya kuliahnya terbengkalai dan akhirnya molor. Lantas kamu datang dan mengajukan pertanyaan ‘kamu kapan wisuda?’ padanya. Menurutmu, bagaimana perasaannya mendengar pertanyaanmu ini? Terpacu semangatnya untuk segera wisuda? Nggak sama sekali, karena sejujurnya dia akan merasa jengkel, sedih, belum lagi kian terasa berat beban di pundak.

Freelance Content Writer di Hipwee (Part 2)

Banyak yang nanya, suka dan dukanya kerja di Hipwee… Kalau boleh jujur, sebenernya nggak ada dukanya sih. Karena sejatinya bekerja yang sesuai dengan hobi dan kesukaan kita adalah hal paling menyenangkan. Dikejar target yang dalam satu hari harus menulis dua artikel dengan tenggat waktu yang mepet-mepet, putar otak demi mendapat ide yang sejodoh dengan keinginan editor -- sekarang justu jadi hal-hal yang aku kangenin,  Malah, terlalu banyak kesenangan dan keuntungan yang dampaknya masih bisa aku rasakan sampai sekarang. Sebut saja ketika saat ini aku jadi tahu bahwa saat ingin menulis sebuah konten, yang diperhatikan bukan hanya kualitas tulisannya aja. Ada hal-hal yang sering dianggap remeh oleh penulis, namun nyatanya mempengaruhi minat baca pembaca. Seperti halnya pemilihan gambar dan pembuatan judul. Dan sekarang, tiap akan menulis sesuatu, aku selalu merasa perlu memilih diksi yang asik, gambar yang sesuai dengan tulisan dan judul yang berjodoh dengan keseluruhan isi a

Freelance Content Writer di Hipwee (Part 1)

Yeay! Akhirnya, aku post juga tulisan ini setelah lama menimbang-nimbang antara ‘ya’ dan ‘tidak’ untuk membagikan pengalaman kerjaku sebagai penulis lepas untuk Hipwee.com. Sempat merasa tidak perlu untuk membagikan tulisan ini karena aku merasa ‘yaelah, jadi freelance doang.’ Tapi setelah dipikir-pikir, setelah banyak yang nanya-nanya tentang pengalamanku, aku putuskan untuk membagikannya kepada teman-teman… Dyarayu on Hipwee Sebenarnya hanya 4 bulan saja menjadi freelance content writer-nya Hipwee dengan awal kontrak 3 bulan kerja. Masa kerjaku pun sudah tahun 2016 silam, dari bulan November sampai bulan Februari 2017. Walau bisa dibilang sebentar, namun yang didapat dari pengalaman kerja pertama itu sangat luar biasa banyak dan bisa dirasakan sampai saat ini. Banyak teman-teman yang bertanya, gimana sih kok bisa jadi penulis lepasnya Hipwee? Nah, jadi awal mula kecemplung di Hipwee karena memang suka baca-baca tulisan yang disuguhkan Hipwee. Tulisan yang mereka sampaikan